Sabtu, 26 April 2008

Puisi Logonk Tritaniangga: "Biru"

Walau sunyi dan mimpi jadi batas
Ku terus jangkau langit biru
Dan ceburi jiwa di biru laut
Hingga kutemui kerlip bintang biru
Yang pancarkan cahaya megah
Sebagai karyamu ya Allah

Tetapi terlalu indah ter-impi yang pemuja
Yang menatap langit dengan etetes harap

('tuk jauh melangkah menginjak khayangan dan tinggalkan jejak tapak hina)

Malaikat pun 'kan menolak dengan mimpi biru ini


(Seperti yang pernah tercoret di dinding Teater Hall Fak. Sastra UNSRAT, bersilam masa...)