ENIGMA
Aku kehilanganmu
Di riuh koridor Mega Mal
Di dentam spiker Ha Ha
Di gemeretak bola Hi Q
Aku mencarimu
Aku kehilanganmu
Di rumit rak Hypermart
Di bentang sandang Remo
Di decap rasa Qua-Li
Aku mencarimu
Padahal aku pernah pegangi erat tanganmu
Ketika kau pertama kali melancong ke mari
Menelusuri lorong-lorong kota Touwulut ini
Saat itu kau takut-takut melangkah kaki
Padahal aku selalu lindungi tubuh rapuhmu
Menyimpan mata dari dunia:
Kau masih beselimutkan kabut!
Aku mencarimu
Padahal rasa-rasanya baru kemarin ini kita lalui
Sepiring sunset dan pisang goreng di tepian bulevard
Debu jalan dan panas siang menampar sadar
Trotoar dan ban mobil tak bisa bersekutu raga
Sementara seharusnya aku memelukmu dengan mantra
Tawaran se’ Wuri Muda:
Kau selamanya bertiraikan halimun!
Aku telah kehilangan mu...
Tapi dimana?
: Di dunia yang tidak mengalir dalam darah kita